Rabu, 22 Desember 2010

bahaya bendera "AKU"

Dalam postingan kali ini kami akan melanjutkan dari pembahasan sebelumnya yang membahas tentang adanya bahaya bendera "AKU" yang memiliki daya magnet yang sangat dasyat, sehingga dengan kedasyatannya terciptalah Tuhan-Tuhan baru dimuka bumi ini.

Ketika bendera "AKU" sudah tertancap dan berkibar di hati manusia, iblispun akan tertawa terbahak-bahak, dan ketika bendera "AKU" itu tertancap dihati manusia, otomatis semua akan tertarik dengan daya magnet yang sangat kuat sehingga timbullah suatu pengakuan didalam hati, dan semakin kotor hati, maka semakin banyak bendera aku yang menancap didalam hati, akhirnya muncul sifat aku didalam hati, : "ini hartaku" "ini ilmuku" "ini kekuasaanku" "ini kemuliaanku" "ini keramatku" "ini muridku" "ini ibadahku" "ini mujahadahku" "ini pengaruhku" dsb. Awas !
Maka penyakit "ana / sifat ke aku-akuan" saat itu, sehingga terdapat 2 sifat aku, yaitu aku "imitasi" dan "hakiki", padalah aku itu mutlak miliknya Tuhan, tapi mengapa kita rebut ? kita ambil secara paksa ? dan kita aku ? apakah kita bukan perampok-perampok haknya Tuhan ! dimana posisi kita yang mengaku sebagai hamba ? jangan pura-pura !

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thaahaa 14)

Maka itulah yang disebut syirik ! menduakan AKU nya TUHAN dengan AKU "imitasi" nya kita ! karena mustahil ada dua yang wujud dan mustahil ada dua yang Maha.

Dari Abu Umamah , "Aku pernah mendengar Nabi saw. bersabda, 'Tiada sesuatu di bawah langit ini yang dipertuhankan oleh manusia yang paling dibenci oleh Allah selain daripada hawa nafsu (aku)."

Dan didalam surat Al Anbiya' 21

Sekiranya ada di langit dan di bumi (jagad) tuhan-tuhan selain Allah, maka rusaklah jagad ini.

Maka orang yang senantiasa tahu dengan jati dirinya bahwa dia adalah sebagai hamba yang tidak memiliki apa-apa dan didalam hatinya sedikitpun terpengaruh dengan bentuk macam-macam sifat dunia karena dia sadar bahwa semua itu adalah kosong tidak ada, dan yang ada dibalik itu semua adalah Alloh.

Firman Allah surat Al Anfal l1 :

Dan bukanlah Kau yang melempar (ingat,syukur,ibadah,dll) tetapi Alloh lah yang melempar (ingat,sukur,ibadah.dll.)


Lalu bagaimana metode mencabut bendera aku yang sangat dasyat tersebut ? disinilah wahidiyah memberikan solusi.

Solusi pertama : Mujahadah

Ini yang merupaka pintu awal untuk mencabut bendera "AKU" yang bersemayam didalam hati kita. Karena tanpa mujahadah kunci untuk mencabut bendera aku tidak akan turun (baca hidayah).


Syekh Imam Al-Ghozali Berkata :

''Mujahadah adalah kunci hidayah tidak ada kunci untuk memperoleh hidayah selain Mujahadah''

Solusi kedua : Harus memiliki perasaan rendah

Didalam sholawat wahidiyah ketika orang membaca dengan bimbingan lillah, billah, lirrosul birrosul, merasa hina, merasa banyak dosa sehingga timbullah perasaan nelangsa tidak jarang ketika bermujahadah membaca sholawat wahidiyah keluarlah buliran-buliran air mata dari pelupuk seorang hamba. dan sementara bimbingan tersebut yang penulis tahu terdapat didalam ajaran wahidiyah saja, maka sholawat wahidiyah adalah suatu penghantar, konduktor menuju rohaninya Rosululloh. dan ketika kita merasa sedikit baik, merasa alim, merasa mulia maka saat itulah bendera aku tumbuh subur didalam hati. dan kekuatan agung pencabut bendera-bendera aku tidak akan muncul. yang ada hanya iblis menertawakan kita, karena racun aku telah menghancurkan jaringan sel sifat kehambaan.


Solusi ketiga : Merasa penuh banyak dosa

Sejarah telah mencatat, air mata penyesalan yang pertama kali tumpah di muka bumi ialah keluar dari pelupuk seorang manusia yaitu nabi adam. 1 kali berbuat kesalahan 200 tahun ia tebus dengan buliran air mata penuh penyesalan. Maka mengapa kita sebagai anak cucu nabi adam tidak pernah menangis ? sadarkah dengan diri kita yang senantiasa siang dan malam kita tumpuk dosa kita baik dosa lahir maupun dosa batin, lebih-lebih dosa yang terbesar didalam diri kita adalah sebuah pengakuan merasa "AKU", sempatkah terpikir dibenak kita ? berapa kali kita merebut haknya Alloh ?

Agar pemaparan materi diatas tidak menjadi sebuah teori yang maka sejenak kita praktekkan dengan metode dibawah ini, semoga Alloh memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita. Amin…

Langsung saja ikuti intruksi dibawah ini:

Pertama-tama ciptakan getaran didalam jiwa ketika membaca kalimat "Yaa Sayyidi Yaa Rosululloh" dengan lemas, santai sesantai santainya , pasrah, nol, merasa mati, lemaskan seluruh beban yang ada diakal dan dikepala sampai benar-benar santai tidak merasa apapun. Dalam posisi santai bacalah nidak "Yaa Sayyidi Yaa Rosulalloh" lalu ucapkan perlahan berulang-ulang secara lirih sesantai mungkin dengan lemah lembut, setelah pada saat posisi santai jeritkan kalimat "Yaa Sayyidi Yaa Rosululloh" didalam hatisekeras-kerasnya tapi tidak bersuara sampai timbul suatu getaran didalam jiwa layaknya seperti orang bisu tapi tiada daya untuk berteriak. Latihlah 30 menit setiap hari!.

Mengapa 30 menit ? apa rahasianya ? (Insya Alloh akan dibahas pada postingan selanjutnya)

Maka pada itulah posisi jiwa telah menangkap sinyal gelombang radiasi yang maha dasyat yang mengadung kekuatan absolute, yang dapat menumbangkan bendera aku yang bersemayam didalam hati. Dan yang nampak jelas bendera ketika bendera aku telah tumbang berubah akhlaq lahir maupun batinnya. Dia tidak pernah merasa sombong, lemah lembut, ucapannya tidak pernah menyinggung orang lain dan yang nampak jelas dirinya pasti berselimut dengan kesabaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar