Rabu, 22 Desember 2010

Menyibak Pintu Rahasia Kekuatan Tak Terbatas! (Part 1)

 Didalam pembahasan kali ini kami akan mencoba menyibak pintu rahasia kekuatan tak terbatas dengan kedasyatan kalimat "Yaa Sayyidi Yaa Rosulalloh"kalimat yang sangat hebat, kalimat yang bahkan bisa digunakan untuk menghentikan kekuatan dasyat ledakan bom atom atau ledakan nuklir yang pernah dibahahas pada postingan sebelumnya (Teori Dasyat Penjinak Nuklir Part 1 dan Part 2), akan tetapi yang paling penting ialah kedasyatan menghacurkan nuklir-nuklir sifat keakuan yang bersemayam didada manusia yang mengakibatkan bendera "AKU" berkibar, sehingga menjadi sumber mala petaka dan perpecahan dimuka bumi ini yang diakibatnya nuklir yang bersemayam didalam dada para pempimpin bangsa.
Kita awali dengan ayat "Huwal Awwalu wal Akhiru waz zaahiru wal-baatin" yang mempunyai arti segalanya menjadi kehendak yang Maha Wujud, yang maha tanpa awal dan tanpa akhir. Karena Alloh tidak membutuhkan awal dan akhir atau batas sebab yang dimaksud permulaan adalah batas, maka jelaslah Alloh tiada awal maupun akhir, karena waktu sendiri itu adalah makhluk ciptaanNya, mustahil yang menciptakan ikut campur dalam ciptaanNya ? it's imposible I thing. (Lihat Pertanyaan Menyesatkan Tentang Tuhan!)

Maka Alloh lah sebagai sumber segala penciptaan seluruh makhluk alam jagad raya, baik meliputi alam, manusia, tumbuhan hewan, waktu, angan-angan, pikiran manusia, kaya maupun miskin, ataupun perbedaan keyakinan beragama, itupun semua adalah ciptaaanNya karena hakekatnya Dialah yang Maha ada, dan Maha Pencipta.

Dengan kekuatan kun fayakunNya tidak ada yang tidak mustahil dan tidak mungkin yang tercipta dari kekuasaanNya, karena apapun kehendaknNya pastilah terjadi. mustahil tidak ada yang tidak terjadi. Maka Dialah yang wujud dan samar, sehingga ada salah satu filsafat dari orang budha "Yang Berisi Itu Kosong Dan Yang Kosong Adalah Berisi". Inipun berhubungan erat kaitannya dengan jiwa, kalau jiwa kita berisi "merasa" yaitu merasa mampu, merasa pandai, merasa hebat, merasa hidup, merasa memiliki, merasa… merasa dan merasa, maka sebenarnya jiwa kita adalah kosong, Begitu pula sebaliknya kalau jiwa kita berisi "tidak merasa" tidak merasa mampu, tidak merasa pandai, tidak merasa alim, tidak merasa hebat, dan tidak merasa hidup maka sebenarnya jiwa kita adalah adalah berisi.

Dan inilah yang dimaksud dengan filsafat diatas, karena pada saat kita mengosongkan diri, atau dalam bahasa lain meng "NOL" kan diri, pada saat posisi itulah Alloh bertajjali memperkenankan hambanNya untuk menemui DIA, karena pada saat kita mematikan diri disinilah nampak yang Maha Hidup ,dan hal ini yang sangat prinsip dan harus kita pahami.

Maka selanjutnya dengan kalimat dasyat "KUN FAYAKUN" (jadi maka jadilah), seketika Alloh menciptakan sesuai kehendakNya, yang mana asalnya tidak ada menjadi sebuah wujud yang diadakan, dan itulah yang dinamakan "MAKHLUK",dan dengan kehendakNya pula Alloh memberikan amanat berat terhadap salah satu makhluk ciptanNya, siapakah dia? Itulah manusia dan jin, yang jelas tersurat didalam Al Quran surat Adzariyat ayat 56.

"dan tidaklah AKU(Alloh) ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKU".

Inilah amanat pengabdian bagi seorang hamba yang harus dijalani, maka sebenarnya perjalanan hidup kita hanya satu tujuan yaitu menuju kepadaNya dalam istilah Al Qurannya "Fafirru Ilalloh". Dan penting diketahui, amanat sebuah pengabdian inilah yang membutuhkan suatu petunjuk atau jalan agar benar-benar murni mengabdi dan menghamba kepadaNya.

Karena kita tidak akan pernah bisa menghamba kepadaNya, sebab alas an utama yang sangat kuat yaitu kita adalah makhluk ciptaan yang asalnya TIDAK ADA menjadi ADA, alangkah hebatnya sesuatu yang TIDAK ADA bisa mengabdi kepada yang MAHA ADA ? sungguh mustahil bukan !

Maka tidak ada manusia yang bisa ingat kepada Sang Pencipta, tidak pula bisa beribadah dan bisa apa-apa karena hakekat manusia adalah tidak pernah ada dan tak akan pernah ada, karena hakekat manusia itu ada karena ada kekuatan kunfayakun sehingga manusia menjadi ada. (pahami masalah ini)

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar